Purwosari – Jumlah korban kekerasan seksual yang terjadi di masyarakat terus bertambah dan jumlah itu terkuak karena adanya laporan dari korban atau orang sekitarnya. Permasalahannya, angka kekerasan seksual yang belum terlapor jumlahnya diprediksi lebih besar ketimbang yang sudah muncul ke permukaan. Maka dari itu, Senin tanggal 23 Januari 2023 sekira pukul 10.00 wib sd selesai bertempat di gedung Nusantara lantai 3 Universitas Yudharta telah dilaksanakan Sosialisasi dan Launching Posko Esukasi kekerasan Seksual Perempuan dan anak di Lingkungan Pendidikan.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kasat Reskrim Polres Pasuruan yang diwakili oleh Iptu Anton, Bhabinkamtibmas Desa Sengonagung Aiptu Ichwansjah, perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Ibu Mila, Ketua Bidang Pergerakan Sarinah GMNI Ibu Kanda dan mahasiswa Universitas Yudhartha.
Dalam sambutannya Ketua Bidang Pergerakan Sarinah GMNI Pasuruan Ibu Kanda menyampaikan bahwa GMNI siap menjadi motor penggerak dalam melakukan pengawalan Permendikbud 30 dan pembentukan Satgas, dengan memaksimalkan potensi kader-kader yang ada di Perguruan Tinggi. Karena memerangi kekerasan seksual adalah pekerjaan besar yang harus dilakukan bersama-sama.
Sambutan Kasat Reskrim Polres Pasuruan yang dalam hal ini diwakili Iptu Anton menyampaikan bahwa di Polres Pasuruan sudah terdapat Unit PPA yang bertugas memberi pelayanan berbentuk perlindungan terhadap perempuan dan anak yang menjadi korban kejahatan dan penegakan hukum terhadap pelakunya. Unit PPA menjalankan fungsinya sebagai penyelenggaraan pelayanan dan perlindungan hukum, penyelenggaraan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana dan penyelenggaraan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait
“Dalam melaksanakan tugasnya, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polri kerap menggandeng lembaga lain, seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Kementerian Sosial (Kemensos) dan psikolog. Keterlibatan lembaga lain sangat memengaruhi kesuksesan pengungkapan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak” pungkas Iptu Anton. (ep)
Discussion about this post